Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
SABAR SA'DELO KANGGO SA'LAWASE

Passion Salah Kaprah


Ketika mau ngaji anda malu sudah besar/tua
Tapi ketika melihat karnaval tidak malu walaupun sudah tua?

Banyak sekali orang yang keliru di akhir zaman ini, salah satunya adalah penempatan rasa malu. Penting sekali dalam memahami dan menerapkan rasa malu tersebut karena mahkota sufi itu ialah malu kepada Allah swt.

Di hari hujan mulai jam 9 pagi, seorang tukang rujak numpang berteduh di teras ruko. Masih penuh gerobaknya, buah-buah tertata rapi.
Kulihat beliau membuka buku kecil, rupanya Al Quran. Beliau tekun dengan Al-Qurannya. Sampai jam 10 hujan belum berhenti. Saya mulai risau karena sepi tak ada pembeli datang. Saya keluar memberikan air minum.
“Kalau musim hujan jualannya repot juga ya, Pak…”
“Masih banyak banget.”
Beliau tersenyum, “Iya mas mudah-mudahan ada rezekinya .” jawabnya.
“Aamiin,” kataku.
“Kalau gak abis gimana Pak?”. tanyaku.
“Kalau gak abis ya risiko, Mas, kayak semangka, melon yang udah kebuka ya kasih ke tetangga juga seneng daripada kebuang. Kayak bengkoang, jambu, mangga yang masih bagus bisa disimpan. Mudah-mudahan aja dapet nilai sedekah,” katanya tersenyum.
“Kalau hujan terus sampai sore gimana Pak?” tanyaku lagi.
“Alhamdulillah Mas… Berarti rezeki saya hari ini diizinkan banyak berdo’a. Kan kalau hujan waktu mustajab buat berdo’a Mas” Katanya sambil tersenyum.
“Dikasih kesempatan berdo’a juga rezeki, Mas…”
“Kalau gak dapet uang gimana, Pak?” tanyaku lagi.
“Berarti rezeki saya bersabar, Mas Allah yang ngatur rezeki, Mas… Saya bergantung sama Allah Apa aja bentuk rezeki yang Allah kasih ya saya syukuri aja. Tapi Alhamdulillah, Saya jualan rujak belum pernah kelaparan.
“Pernah gak dapat uang sama sekali, tau tau tetangga ngirimin makanan. Kita hidup cari apa Mas, yang penting bisa makan biar ada tenaga buat ibadah dan usaha". katanya lagi sambil memasukan Al Qurannya ke kotak di gerobak.
“Mumpung hujannya rintik, Mas… Saya bisa jalan Makasih yaa, Mas”
Saya terpana…
Betapa malunya saya, dipenuhi rasa gelisah ketika hujan datang, begitu khawatirnya rezeki materi tak didapat sampai mengabaikan nikmat yang ada di depan mata. Saya jadi sadar rizki hidayah, dapat beribadah, dapat bersyukur dan bersabar adalah jauh lebih berharga daripd harta dan jabatan. Allah telah menguji setiap hamba-Nya dengan ujian yang berbedabeda. Tidak ada sedikit pun dalam ujian tersebut, Allah menzalimi mereka.

Semua terjadi dan berjalan di atas ilmu dan kebijaksanaan-Nya. Terjadinya, tidak ada seorang pun yang bisa menolaknya, menghalanginya, mengubahnya, dan menggantikannya. Itulah ketentuan yang tidak akan berubah dan itulah sunnatullah yang tidak akan berganti. Termasuk ujian yang bersifat menyeluruh atas para hamba-Nya adalah dunia yang indah dan hijau ini, perhiasan yang selalu dilirik, kemegahan yang senantiasa dikejar. Tahukah Anda, di belakang gemerlap dan keindahannya yang memikat, tersimpan bencana dan penipuan yang besar?

Cermati, lihat, dan belajarlah dari orang yang telah tenggelam di dalamnya. Dia mengira bahwa dunia ini diciptakan untuknya dan dia diciptakan untuk dunia. Lihat pula kemajuan yang telah diraih oleh negeri-negeri kafir, ternyata semua itu menjadi bumerang dan senjata makan tuan.

Dunia telah memikat, menjerat, membungkam, meninabobokan, dan merongrong agama seseorang. Menurut al-Imam Ibnu Qayyim, dunia itu bagaikan seorang wanitapelacur yang tidak pernah puas dengan satu suami. Dia akan mencari laki- laki yang akan berbuat baik kepada dirinya dan dia tidak menyukai seorang lelaki yang pencemburu. Orang yang berjalan mengejar dunia bagaikan orang yang berjalan di daerah yang penuh binatang buas.

PON-PES AL - ISTIQOMAH
PON-PES AL - ISTIQOMAH Website resmi dari Yayasan Pendidikan Al-Istiqomah Karya Guna (YAPIKA), Tanjungsari, Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah, 54382.

Post a Comment for "Passion Salah Kaprah"

Pojok YAPIKA