Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
SABAR SA'DELO KANGGO SA'LAWASE

Bodoh + Kaya = Kerusakan


Bodoh  + Fakir = Kejahatan
Bodoh + Kaya = Kerusakan
          Marilah kita amati bersama tentang kasus-kasus kriminalitas yang terjadi di negeri tercinta ini. Mulai dari kalangan rakyat jelata, golongan menengah hingga kau elite.Sebagai contoh pencurian di pedesaan, pembunuhan di perkotaan, hingga korupsi besar-besaran di pemerintahan Negara.Faktor yang mendorong mereka berbuat demikian tentu saja beraneka ragam dan variatif, namun tak bisa dipungkiri lagi bahwa kebodohanmerupakan hal yang mendasar sebagai suatu hal pendorong perbuatan keji kriminalitas selain mereka juga mempunyai kesempatan yang tepat.

          Kebodohan yang dimaksud bukan berarti tingkat intelejensi mereka yang rendah dan kurang.Kebodohan yang mendorong hal keji tersebut adalah karena kurangnya pemahaman terhadap prinsip dan kaidah yang telah ditentukan dalam syariat agama islam. Sehingga membuat adanya kerapuhan jiwa dalam membentengi gelora nafsu duniawi untuk terus melakukan semua hal sesuai keinginannya.Karena prinsip dan mental religious yang lemah ini menyebabkan mudahnya syaitan membujuk rayu untuk berbuat kemungkaran.
132
 
          Contoh sederhana yaitu dari desa tetangga saya ada seorang pemuda berusia 35 tahun yag nekad menyembelih ibunya yang telah tua renta berusia sekitar 55 tahun. Penyebabnya sebenarnya tidak terlalu besar, yakni karena pemuda tersebut meminta uang sebesar lima ratus ribu rupiah namun tak diberi. Contoh lain yaitu teman saya yang kebetulan menjadi Bupati baru saja terciduk oleh KPK karena kasus korupsi dengan dalih gratifikasi. Serta masih banyak lagi kasus-kasus kriminalitas yang berupa kejahatan serta kerusakan.
          Kerusakan yang diakibatkan oleh kebodohan atau ketidaktahuan manusia telah disebutkan oleh Allah dalam Alqur’an QS. Al-Baqarah: 11-12 yang berbunyi :
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لاَ تُفسِدُوا فِي اْلأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ  أَلاَ إِنَّهُم هُمُ الْمُفِسِدُونَ وَلَـكِن لاَّ يَشْعُرُون
Artinya :“Dan bila dikatakan kepada mereka: ‘Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi’. Mereka menjawab: ‘Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan’. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.” (QS.2: 11-12)
          Pepatah Arab mengatakan :
العلم نور والجهل ظلام
”Ilmu itu cahaya dan bodoh itu kegelapan”.
Ilmu adalah perkara yang penting dalam kehidupan manusia. Dengan ilmu manusia akan bisa membedakan mana yang benar mana yang salah.Orang yang bodoh akan ilmu agama disebutkan oleh Allah ta’ala sebagai seorang yang buta yang tidak bisa melihat kebenaran dan kebaikan.
Allah ta’ala berfirman :
أَفَمَن يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ٱلْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَىٰ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُوا ٱلْأَلْبَٰبِ
Artinya :”Apakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta ? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran”. (QS: Ar-Ra’d: 19).
Hal ini menunjukkan bahwa yang sebenarnya memiliki penglihatan dan pandangan yang hakiki hanyalah orang-orang yang berilmu. Adapun orang yang bodoh akan ilmu agama hakikatnya adalah orang yang buta yang berjalan di muka bumi tanpa dapat melihat.Ibnu Taimiyah rahimahullahu ta’ala berkata : “Orang bodoh itu bagaikan lalat yang tidak hinggap kecuali pada kulit yang terluka, sesuatu yang jorok, kotor, kumuh bahkan pada kotoran manusia maupun hewan”.Adapun orang yang berakal, ia akan memilah-milah, ini yang baik, dan ini yang tidak baik”.
136
 
Demikianlah memang keadaan orang-orang bodoh, bagaikan seekor lalat yang tidak pernah berfikir apakah ini baik atau buruk, wangi atau bau busuk.Seorang yang berakal, sebelum melaksanakan sesuatu, ia akan berfikir dengan matang, apa akibat yang ditimbulkannya, benar atau salah, berpahala atau tidak, menuai keridhaan ataukah justru kemurkaan, menguntungkan atau justru merugikan.
Telah ditegaskan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ 
Artinya :Apabila perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah kiamat. (HR Al-Bukhari dari Abi Hurairah).
Rasulullah SAW telah dapat memprediksi bahwa kelak akan datang masa dimana orang-orang yang bodoh yang lebih banyak berbicara. Sehingga ia berbicara mengenai ilmu yang tidak ada dasarnya, orang bodoh akan selalu ingin terlihat pintar sehingga ia akan berbicara tanpa paham betul apa maknanya.Kata kiamat diatas bisa dimaknai juga kiamat kecil maupun besar.Karena kiamat pada dasarnya terbagi menjadi dua, yakni kiamat sughra dan kiamat kubra. Kiamat sughra ini pun sudah banyak bermunculan  seperti kerusakan-kerusakan di muka bumi ini yang diakibatkan oleh ulah manusia itu sendiri. Perbuatan manusia yang seenaknya sendiri tanpa didasari pengetahuan dan kebenaran dalam agama islam.
Oleh karena itu penting sekali bagi kita untuk terus mempejari berbagai macam ilmu pengetahuan, khususnya pengetahuan dalam islam. Karena hakikatnya dalam islam telah ditentukan aturan semua bidang kehidupan baik sosial, politik, ekonomi dan budaya secara tekstual maupun kontekstual. Disiplin ilmu pengetahuan yang kini terus berkembang dan sangat dinamis menuntut kita agar tidak berhenti mengkaji bermacam-macam ilmu, seperti yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW “carilah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat”.

“Orang bodoh itu bagaikan lalat yang tidak hinggap kecuali pada kulit yang terluka, sesuatu yang jorok, kotor, kumuh bahkan pada kotoran manusia maupun hewan”



Copyright@POJOKYAPIKA
( KH Ali Mu'in Amnur Lc M.Pd.I )
PON-PES AL - ISTIQOMAH
PON-PES AL - ISTIQOMAH Website resmi dari Yayasan Pendidikan Al-Istiqomah Karya Guna (YAPIKA), Tanjungsari, Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah, 54382.

Post a Comment for "Bodoh + Kaya = Kerusakan"

Pojok YAPIKA